Apa Itu Goldbricking?
Goldbricking terjadi ketika karyawan terlihat sibuk tetapi melakukan sedikit pekerjaan yang bermanfaat. Perilaku ini mengurangi produktivitas, menyakiti kerja tim, dan dapat membuat frustrasi rekan kerja yang harus mengambil tugas tambahan. Istilah ini berasal dari ide tentang batangan emas palsu: terlihat berharga di luar, tetapi tidak bernilai di dalam. Di tempat kerja modern, goldbricking sering berarti membuang waktu online, mengobrol berlebihan, atau memperpanjang tugas sederhana.
Perilaku Goldbricking Umum
Meskipun perilaku bervariasi, manajer biasanya dapat melihat beberapa pola:
Menghabiskan waktu lama menjelajah situs web yang tidak terkait.
Sering atau memperpanjang waktu istirahat.
Mengirimkan pekerjaan berkualitas rendah dengan sengaja.
Terlalu banyak mengobrol dengan rekan kerja selama tugas.
Bekerja lebih lambat dari yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
Setiap tindakan ini mengurangi efisiensi dan menciptakan tekanan tambahan bagi anggota tim yang lebih produktif.
Mengapa Goldbricking Merugikan Perusahaan
Goldbricking mungkin terlihat kecil, tetapi dampaknya nyata:
Produktivitas yang lebih rendah - tugas penting membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan.
Rekan kerja yang frustrasi - staf yang bekerja keras mungkin merasa diperlakukan tidak adil.
Pengalaman klien yang buruk - penundaan atau pelayanan buruk dapat merusak reputasi bisnis.
Biaya lebih tinggi - perusahaan membayar waktu yang menghasilkan sedikit nilai.
Singkatnya, goldbricking yang tidak terkendali menggerus keuntungan dan merusak semangat kerja.
Cara Mengidentifikasi Goldbricking
Goldbricker mencoba terlihat sibuk, menjadikannya sulit terdeteksi. Namun, tanda-tandanya termasuk:
Hasil yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Layar tersembunyi ketika seseorang memasuki ruangan.
Tanggapan yang lambat terhadap masalah mendesak.
Penurunan kualitas pekerjaan.
Sering "istirahat" terlalu sering.
Manajer harus menyeimbangkan pengamatan yang cermat dengan keadilan—terkadang hasil yang buruk berasal dari instruksi yang tidak jelas, bukan kemalasan.
Menangani dan Mencegah Goldbricking
Tetapkan Harapan yang Jelas
Definisikan tugas pekerjaan, tujuan, dan standar kinerja. Karyawan harus tahu apa yang diharapkan dan seperti apa akuntabilitas itu.
Berikan Tugas yang Menantang
Terkadang kebosanan menjadi pendorong goldbricking. Menambahkan tanggung jawab, pelatihan silang, atau proyek penelitian dapat membuat karyawan kembali terlibat.
Pantau Penggunaan Digital
Perkenalkan kebijakan internet dan telepon yang wajar. Sementara kepercayaan penting, batasan pada penjelajahan pribadi di tempat kerja dapat mencegah penyalahgunaan.
Dorong Dialog Terbuka
Jika seseorang berkinerja buruk, manajer harus berbicara dengan mereka secara pribadi. Terkadang masalah kesehatan, stres, atau keluarga mengurangi usaha. Dukungan dan fleksibilitas mungkin menyelesaikan masalah.
Tingkatkan Praktik Kepemimpinan
Goldbricking dapat menyebar jika manajer mengabaikan masalah atau gagal mengakui pekerjaan yang baik. Kepemimpinan yang kuat termasuk pembagian beban kerja yang adil dan umpan balik positif.
Sisi Manusiawi dari Goldbricking
Tidak setiap kasus berasal dari kemalasan. Stres, burnout, atau arahan yang tidak jelas dapat mendorong karyawan ke dalam kebiasaan yang tidak produktif. Pemimpin harus mempertimbangkan apakah manajemen yang buruk, tenggat waktu yang tidak realistis, atau kurang motivasi berkontribusi terhadap masalah. Budaya hormat, keadilan, dan pengakuan membantu mengurangi godaan untuk malas.
Pertanyaan Umum tentang Goldbricking
Apakah goldbricking sama dengan perilaku kerja kontraproduktif?
Tidak persis. Goldbricking adalah salah satu jenis perilaku kontraproduktif, tetapi secara khusus melibatkan pura-pura bekerja sambil menghindari tugas bermakna.
Bisakah goldbricking pernah baik untuk produktivitas?
Jarang. Sementara istirahat singkat bisa menyegarkan karyawan, goldbricking yang berulang menurunkan kepercayaan dan hasil.
Apakah goldbricking sama dengan cyberslacking?
Mereka mirip tetapi tidak identik. Cyberslacking mengacu penggunaan internet untuk alasan pribadi selama kerja. Goldbricking lebih luas dan mencakup produktivitas palsu apapun.
Pemikiran Akhir
Goldbricking mungkin terlihat tidak berbahaya, tetapi seiring waktu ini merusak hasil bisnis dan merusak budaya tempat kerja. Pengusaha yang menetapkan tujuan yang jelas, berkomunikasi secara terbuka, dan mendukung staf mereka akan melihat lebih sedikit perilaku ini. Kepemimpinan yang kuat, kebijakan yang adil, dan empati dapat mengubah potensi malas menjadi anggota tim yang produktif.
Dengan menangani masalah secara awal dan konstruktif, perusahaan melindungi produktivitas sambil mempertahankan kepercayaan dan rasa hormat.